Franchise


Apasih itu Franchise?

Sebagai anak dari lulusan SMA nya dari IPA yang melanjutkan ke jenjang Universitas dan mengambil prodi Akuntansi mungkin merasa asing dengan kata Franchise ya seperti saya yang tidak tahu apa itu Franchise tapi setelah saya mencari-cari materi tentang Franchise saya telah mengerti , okey tanpa bertele-tele saya akan menjelaskan tentang Franchise :D . cekidot


FRANCHISE (PENERIMA WARALABA)

Dari kata Franchise yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya  hak atau kebebasan .
Franchise adalah badan usaha yang diberikan hak oleh Franchisor atau pemberi waralaba untuk menggunakan hak atas kekayaan intelektual dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba”. Seperti Hak kekayaan intelektual dibagi menjadi 2 yaitu Hak Cipta (copyright) dan Hak kekayaan industri (industrial property rights) .
Hak kekayaan industri (industrial property rights) yang meliputi tentang :
  • Paten (patent);
  • Desain industri (industrial design);
  • Merek (trademark);
  • Penanggulangan praktek persaingan curang (repression of unfair competition);
  • Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit);
  • Rahasia dagang (trade secret). 
 Kegiatan franchise ini merupakan cara dalam mengembangkan bisnis dan usahanya dengan bekerja sama dengan pihak lain yang memiliki modal tetapi tidak memiliki brand yang ahli.

>Perkembangannya di Indonesia

Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu pewaralaba tidak sekadar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi pengwaralaba maupun pewaralaba. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
  • Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
  • Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
  • Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
  • Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
  • Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui waralaba master (master franchise) yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan.
  • Perkembangannya di Indonesia waralaba yang berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang makanan (Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, Hip Hop, Red Crispy, Papa Rons dan masih banyak merek lainnya). Waralaba berbentuk retail mini outlet (Indomart, Yomart, Alfa Mart) banyak menyebar ke pelosok kampung dan pemukiman padat penduduk. Di bidang Telematika atau Information & Communication Technology , juga mulai diminati beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge (Inke, X4Print, Veneta dll) , pendidikan komputer (Widyaloka, Binus), distribusi peralatan komputer (Micronics Distribution), Warnet / NetCafe (Multiplus, java NetCafe, Net Ezy), Kantor Konsultan Solusi JSI , dll. Yang juga menguntungkan adalah waralaba di bidang pendidikan (Science Buddies, ITutorNet, Primagama, Sinotif), Taman Bermain (SuperKids) dan Taman Kanak - kanak (FastractKids, Kids2success, Townfor Kids), Pendidikan Bahasa Inggris (EF/English First, ILP, Direct English) dan sebagainya. 
(Diakses tgl 24 Oktober 2017)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba#Waralaba_di_Indonesia

Contoh Franchise di Indonesia

J.Co Donuts & Coffee

 J.CO dimiliki oleh Johnny Andrean, seorang pemilik jaringan BreadTalk di Indonesia. J.CO diilhami dari donat USA. Johnny yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada mulanya, ia ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi ia mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasa itu ada pada bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.

Jadi, dengan demikian Johnny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi.

Sekembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah gerai toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA. Johnny sejauh ini telah mengamati bahwa tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karenanya ia memulainya di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap dijual.

Donat J.Co dibuat menggunakan mesin-mesin, baik saat mencampurkan bahan-bahan, memasak dan membuat topping donat. Satu-satunya tenaga manusia yang dilibatkan hanya pada saat pencetakan donat. Yang juga menggunakan alat bantu cetakan.
Semua mesin yang digunakan sepenuhnya diimpor dari USA. Begitu juga dengan bahan-bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri. Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru. Juga, untuk minuman, bahan-bahannya kebanyakan  diimpor pula. Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan Costa Rica. Berdasarkan semua inilah, J.CO diposisikan sebagai produk bermutu premium di pasaran donat Indonesia. 



Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa logo J.CO memiliki kemiripan dengan logo Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan teliti, itu berbeda. Bentuk bulatnya boleh jadi  sama, tapi itu bukanlah sebuah trademark.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak ini menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian.
Keindahan dan kehalusan dicerminkan dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan konsumen yang bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya untuk mendapatkan donat J.CO favorit mereka.

Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini menciptakan suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat dengan topping tiramisu.

Johnny membutuhkan tiga tahun sebelum meluncurkan J.CO Donuts & Coffee ke pasar Indonesia. Tiga tahun digunakannya untuk mempersiapkan standar dan prosedur produksi, pemilihan bahan baku, memperbaiki mutu dan proses produksi produk, serta operasional bisnis.

Bagaimana pun, J.CO telah hadir di pasar Indonesia. Toko yang pertama dibuka di Supermall Karawaci Tangerang (tidak jauh dari Jakarta) pada tanggal 26 Juni 2005. J.CO Donuts & Coffee di Indonesia semuanya dikendalikan dan dimiliki oleh Jhonny sendiri, sedangkan toko-toko di luar negeri diwaralabakan, yang mana kita mengetahui bahwa waralaba J.CO Donuts & Coffee Singapura dimiliki oleh kelompok BreadTalk.

JCO kini dibuka untuk waralaba dan menyebar luas ke luar negeri.
Cabang
Cabang-cabang J.Co Donuts di Indonesia dan beberapa negara di Asia, di antaranya:
Indonesia
  • Armada Town Square Magelang
  • Grage Mall Cirebon
  • SuperMal Lippo Karawaci
  • Karawang Central Plaza
  • Cilandak Town Square
  • Pondok Indah Mall
  • Bintaro Plaza
  • Istana Plaza bandung
  • Bandung Supermall
  • Cihampelas Walk
  • Paris Van Java Mall
  • Bandung Indah Plaza
  • Festival City Link
  • Mangga Dua Square
  • Kelapa Gading Mall
  • Mall of Indonesia
  • Mall Artha Gading
  • Senayan City
  • EX Plasa Indonesia
  • Plaza Semanggi
  • Mall Taman Anggrek
  • Central Park
  • Mall SKA Pekanbaru
  • WTC Batanghari Jambi
  • Palembang Indah Mall
  • Chandra Superstore Tanjung Karang, Bandar Lampung
  • Ciputra
  • Bali Galeria
  • Denpasar Junction
  • Discovery Mall Kuta
  • Puri Indah Mall
  • PX Pavilion
  • Sun Plaza
  • e-Walk Balikpapan
  • Solo Square
  • Malioboro Mall Yogyakarta
  • Ambarukmo Plaza Yogyakarta
  • Java Supermall Semarang
  • Mall Paragon Semarang
  • Supermal Pakuwon Indah Surabaya
  • Galaxy Mall Surabaya
  • Tunjungan Plaza Surabaya
  • Plaza Surabaya
  • Surabaya Town Square
  • Lenmarc Mall Surabaya
  • Plaza Mulia Samarinda
  • Samarinda Square
  • Ayani Megamall Pontianak
  • Summarecon Mall Serpong
  • Mal Ratu Indah Makassar
  • Mal Panakkukang Makassar
  • Manado Town Square
  • Basko Grand Mall Padang[1]
  • Harbourbay Mall
  • Nagoya Hill
  • Kepri Mall
  • Mega Mall
  • Cirebon Superblock
  • Mall Ambon City Center
  • Grage Mall 2 Cirebon(soon)

Malaysia
  • Pavilion Bukit Bintang, Kuala Lumpur
  • Sunway Pyramid, Kuala Lumpur
  • Damansara, Kuala Lumpur
  • Queensbay, Penang
  • City Square, Johor Bahru
  • Aeon, Melaka
  • IOI, Kuala Lumpur
  • Aeon Cheras Selatan, Kuala Lumpur
Singapore
  • Raffles City
  • Bugis Junction
  • Tampines One
China
  • SML Mall Puxi Shanghai
  • Yu Fashion Mall Puxi Shanghai
Pada umumnya cabang-cabang J.Co Donuts di Indonesia dibuka bersama-sama dengan cabang BreadTalk sebuah perusahaan roti Singapura yang waralabanya di Indonesia dipegang juga oleh Johnny Andrean.
Donat
Donat yang paling disukai adalah 'Al Capone'. Donat berbentuk gelang ini dinamakan demikian menyamai seorang penjahat Amerika Al Capone, donat ini sangat halus, dengan toping coklat putih asli Belgia dan badam California. Donat unik lainnya adalah Cheez Me Up, donat ini memiliki toping keju yang meleleh dan terasa gurih, keju yang digunakaan berasal dari Selandia Baru.Selain donat, J.CO juga menyediakan kopi Arabika yang mengunakaan biji kopi yang berasal dari Brazil, Kolombia, Kosta Rika, Guatemala dan Indonesia.

 
 Harga satuan donat J.CO adalah Rp6 ribu. Jika setiap tahun mereka berhasil menjual 80 juta butir per tahun, artinya pendapatan mereka mencapai Rp480 miliar dalam satu tahun. Belum lagi pendapatan dari produk lain, seperti kopi, sandwich, juga frozen yoghurt.

(Diakses tgl 24 Oktober 2017)

                http://id.wikipedia.org/wiki/J.CO_Donuts
                https://tirto.id/jejak-jco-menginvasi-indonesia-86W

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Produksi Perusahaan Indofood Makmur

MAKALAH KOPERASI “KOPERASI SIMPAN PINJAM WARGA SMK PGRI 1 TANGERANG”

Latihan Zahir